Sabtu, 08 Oktober 2016

Bukanlah Dewa

Selain menjadi mahasiswi, saya berprofesi sebagai guru pendamping belajar. Bahasa kerennya ya tutor les. Saya mengajar matematika dari mulai tingkat SD hingga SMA. FYI, saya sudah menjadi tutor les sejak SMA (tahun 2008) hingga tulisan ini dibuat. Berbagai macam karakter anak saya hadapi. Pengalaman sebagai tutor, membuat saya memiliki cukup banyak mengetahui karakter anak dengan berbagai macam metode penanganannya. Tentu saja dengan trial and error. Ala bisa karena biasa.

Orang tua (dimanapun, siapapun) menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Salah satu bentuk perhatian mereka adalah dengan memberikan extra lesson di luar jam sekolah. Hal ini dimaksudkan agar siswa memahami secara mendalam tentang apa yang dipelajari di sekolah, terutama pada bidang studi matematika. Sebagai pengajar matematika, terkadang saya (merasa) memiliki BEBAN yang berat. Kenapa? Tidak bisa dipungkiri bahwa nilai matematika (seakan-akan) menjadi tolak ukur kesuksesan seorang anak. Berdasarkan pengalaman saya mengajar, orang tua akan kecewa jika nilai matematika anaknya dibawah nilai 7 (skala 10). Padahal, nilai bidang studi lainnya diatas 8. Kecewa tentu saja, Lantas, apakah anak yang harus disalahkan? Atau tutor les nya yang harus disalahkan?

Berdasarkan pengalaman saya mengajar berbagai macam karakter anak, saya tidak selamanya menemui anak yang kecerdasan logis matematisnya tinggi. Ada yang lebih ke seni, musik, dan lainnya. Terkadang miris dengan orang tua yang kesannya terlalu memaksakan anak mereka untuk pandai bidang studi matematika. Padahal, selain kecerdasan logis matematis, ada beberapa kecerdasan yang orang tua harus pahami yaitu multiple intelligence. Apakah multiple intelligence itu?

Multiple intelligence atau kecerdasan majemuk adalah kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang, namun tidak semua nya menonjol. Howard Gardner menggagas bahwa ada 8 kecerdasan pada anak, yaitu:

1. Verbal/Linguistic Intelligence 
Kecerdasan ini ditunjukkan dengan kepekaan seseorang pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa. Orang atau anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berkomunikasi lisan & tulis, mengarang cerita,diskusi & mengikuti debat suatu masalah, belajar bahasa asing, bermain “game” bahasa, membaca dengan pemahaman tinggi, mudah mengingat kutipan, ucapan ahli, pakar, ayat, tidak mudah salah tulis atau salah eja, pandai membuat lelucon, pandai membuat puisi, tepat dalam tata bahasa, kaya kosa kata, dan menulis secara jelas

2.  Logical/mathematical Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan pada pola-pola logis dan memiliki kemampuan mencerna pola-pola tersebut, termasuk juga numerik serta mampu mengolah alur pemikiran yang panjang. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal menghitung, menganalisis hitungan, menemukan fungsi-fungsi dan hubungan;memperkirakan, meprediksi, bereksperimen, mencari jalan keluar yang logis, menemukan adanya pola, induksi dan deduksi, mengorganisasikan/membuat garis besar, membuat langkah-langkah, bermain permainan yang perlu strategi, berpikir abstrak dan menggunakan simbol abstrak, menggunakan algoritme. Pokoknya matematika banget lah.

3. Visual/Spatial Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan mentransformasi persepsi awal. Nah,ini biasanya peka terhadap arsitektur, dekorasi, bangunan, kondisi warna, membuat bentuk, desain, navigasi. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan ini gak gampang nyasar deh kalo kemana-mana. Navigasinya bagus.

4. Bodily/kinesthetic Intelligences 

Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola objek. Anak yang menonjol dalam kecerdasan ini biasanya menonjol dalam bidang olahraga, tari atau dance karena mereka mampu dengan mudah memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya).

5.  Musical/Rhythmic Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama pola titinada, dan warna nada; apresiasi bentuk-bentuk ekspresi musikal. Yah, pokoknya musical banget deh.

6.  Interpersonal Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain. Biasanya, seseorang yang menonjol dalam kecerdasan ini memiliki banyak relasi karena mudah berinteraksi dengan orang lain, selain itu bisa memotivasi orang lain.

7.  Intrapersonal Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi; pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri. Seseorang yang cerdas dalam jenis ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berfantasi, “bermimpi”, menjelaskan tata nilai dan kepercayaan, mengontrol perasaan, menyukai waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung, mengetahui dan mengelola minat dan perasaan, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, dan mampu memotivasi dirinya sendiri dengan baik.

8. Naturalist Intelligence
Kecerdasan ini ditandai dengan keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies; mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies, baik secara formal maupun informal.


Dengan multiple intelligence yang saya jelaskan singkat diatas, setiap orang memiliki keunikannya masing-masing dengan kecerdasan yang berbeda-beda. Coba bayangkan, jika seorang Mariah Carey kecil "dipaksa" untuk menjadi seorang insinyur. Apakah akan menjadi seperti sekarang? Padalah ia memiliki kecerdasan musikal. Analoginya, jika ada sebuah mobil yang harusnya diisi bahan bakar premium, malah diisi solar. Ya bisa rusak mesinnya. Begitu juga manusia. Harus "diisi" sesuai dengan kecerdasan yang ia milik

Guru pun bukanlah DEWA yang bisa mengubah kecerdasan bawaan seorang anak. Ada baiknya, orang tua mendukung dan mengembangkan kecerdasan anak. Bukan malah "memblok" nya dengan matematika. Sekali lagi, kemampuan anak-anak berbeda satu sama lain. Nilai matematika yang jelek bukanlah "kiamat". Anak Anda memiliki kecerdasan lainnya yang seharusnya dikembangkan dengan baik.

Bagaimana cara mendeteksi kecerdasan pada anak? Hal ini akan saya bahas pada postingan berikutnya. Masih banyak yang saya akan share mengenai karakter anak. Akan saya bahas satu per satu di posting berikutnya. Jika mau bertanya mengenai masalah psikologi pendidikan anak, Anda bisa bertanya melalui kolom komen di bawah.
Semoga Bermanfaat.


























Selasa, 31 Mei 2016

Berkenalan

Hai readers, panggil gue EL aja. Gue orang Jakarta campuran Ende. Dan gue perempuan. Gue anak pertama dari 5 bersaudara. Gue tinggal sama nyokap dan adik2 gue. Bokap gue udah meninggal. (udah gt aja). Gue mahasiswi semester akhir yang skripsinya (semoga) akan selesai. Disamping itu, gue adalah guru privat dan bimbel untuk mata pelajaran eksak khususnya matematika. Blog ini gue buat untuk mencurahkan isi hati gue. Karena gue orang yang introvert. Susah bagi gue untuk mengungkapkan apa yang gue rasa. Gue pikir, akan lebih baik kalau gue mencurahkan isi hati gue blog ini. Walaupun gak tau sih ada yang baca atau enggak, yang penting gue lega.